SEMARANG – Lapas Perempuan Kelas IIA Semarang melaksanakan kegiatan Penemuan Kasus Tuberkulosis melalui metode Active Case Finding (ACF) dengan pemeriksaan Chest X-Ray (CXR), Selasa (18/11/2025).
Kegiatan ini merupakan program nasional yang didukung APBN PHTC Kementerian Kesehatan Tahun 2025 dan dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI serta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Sebanyak 221 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti skrining massal yang digelar di Klinik Pratama Lapas Perempuan Semarang . Pelaksanaan skrining ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Dirwatkeshab Ditjenpas Nomor PAS.06-PK.07.03-442 mengenai Penemuan Kasus Tuberkulosis melalui rontgen dada bagi seluruh UPT Pemasyarakatan di Indonesia.
Skrining gejala dan pemeriksaan CXR dilakukan oleh Tim X-Ray PT Cito Putra Utama yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang serta Puskesmas Poncol. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan berjalan sesuai prosedur.
Dari hasil skrining awal, terdapat beberapa WBP yang memerlukan pemeriksaan lanjutan. Petugas kesehatan Lapas akan melakukan pengambilan sampel dahak untuk pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang akan dikirimkan ke Puskesmas Bandarharjo. Pemantauan dan tindak lanjut akan dilaksanakan hingga proses pemeriksaan selesai.
Kepala Lapas Perempuan Semarang, Ade Agustina, menyampaikan komitmennya terhadap upaya deteksi dini dan pencegahan penularan penyakit menular di lingkungan Lapas.
“Skrining TBC ini penting untuk memastikan kondisi kesehatan warga binaan tetap terjaga. Terima kasih kepada Kemenkes dan Ditjenpas atas dukungannya sehingga kegiatan berjalan lancar, ” ungkapnya.
Kegiatan skrining akan dilanjutkan kembali besok untuk memastikan seluruh tahapan pemeriksaan dapat terselesaikan sesuai target dan standar pelaksanaan.
(Humas LPP Semarang)

Updates.